Latest Entries »


EVALUASI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS DALAM MENYIKAPI KETIMPANGAN SOSIAL
1. Pengertian Pemberdayaan Komunitas
Pemberdayaan Komunitas: suatu proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial guna memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. (Hatu, 2010)
Contoh program pemberdayaan komunitas yang ada di masyarakat adalah :
PNPM Mandiri
LSM
PLP-BK
Pemberdayaan komunitas sejalan dengan konsep Community Development, yaitu: proses pembangunan jejaring interaksi dalam rangka meningkatkan kapasitas dari semua komunitas, mendukung pembangunan berkelanjutan, dan pengembangan kualitas hidup masyarakat.
Proses pemberdayaan mengandung dua kecenderungan:
Pertama, proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuatan, kekuasaan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu lebih berdaya.
Kecenderungan pertama tersebut dapat disebut sebagai kecenderungan primer dari makna pemberdayaan.
Kecenderungan kedua (kecenderungan sekunder) menekankan pada proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog

Arah Pemberdayaan Komunitas
Pemberdayaan komunitas diarahkan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, misalnya dengan peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, pembukaan lapangan pekerjaan, pengentasan kemiskinan, sehingga kesenjangan sosial dapat diminimalkan.
Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi.

Ciri-ciri warga masyarakat berdaya:
Mampu memahami diri dan potensinya, mampu merencanakan (mengantisipasi kondisi perubahan ke depan)
Mampu mengarahkan dirinya sendiri
Memiliki kekuatan untuk berunding
Memiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan kerjasama yang saling menguntungkan
Bertanggungjawab atas tindakannya.
Masyarakat berdaya adalah masyarakat yang tahu, mengerti, faham, termotivasi, berkesempatan, memanfaatkan peluang, berenergi, mampu bekerjasama, tahu berbagai alternatif, mampu mengambil keputusan, berani mengambil resiko, mampu mencari dan menangkap informasi dan mampu bertindak sesuai dengan situasi.
Proses pemberdayaan yang melahirkan masyarakat yang memiliki sifat seperti yang diharapkan harus dilakukan secara berkesinambungan dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat secara bertanggung jawab.

2. Tujuan dan Pendekatan dalam Pemberdayaan Komunitas
Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan masyarakat adalah: untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri.
Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak, dan mengendalikan apa yang mereka lakukan.
Kemandirian masyarakat merupakan suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat yang ditandai dengan kemampuan memikirkan, memutuskan serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi mencapai pemecahan masalah yang dihadapi dengan menggunakan daya/kemampuan yang dimiliki.

Tujuan pemberdayaan komunitas (Emmy):
1. Peningkatan standar hidup
2. Meningkatkan percaya diri
3. Peningkatan kebebasan setiap orang
Untuk melaksanakan pemberdayaan komunitas dilakukan dengan konsep Community Based Development (CBD).
Ada beberapa karakter utama CBD, yaitu:
CBD berbasis sumber daya masyarakat
CBD berbasis partisipasi masyarakat
CBD berkelanjutan
Pemberdayaan komunitas dapat dilihat dari 2 sudut pandang:
Pendekatan Deficit Based
Pendekatan ini terpusat pada berbagai permasalahan yang ada dan upaya-upaya pemecahan masalah tersebut
Pendekatan Strength Based
Merupakan pendekatan yang terpusat pada potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh komunitas, individu, atau masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.
Kelebihan Pemberdayaan Komunitas
1. Memudahkan dalam koordinasi antarindividu
2. Antarindividu dapat saling memberi semangat dan motivasi.
3. Mampu meningkatkan kesejahteraan dalam jangka waktu yang panjang dan berkelanjutan.
4. Mampu meningkatkan dan memperbaiki kehidupan masyarakat dan kelompok baik di bidang ekonomi maupun sosial.
5. Penggunaan sumber daya alam dan potensi yang ada lebih efektif dan efisien.
6. Proses pembangunan lebih demokratis dan aspiratif karena melibatkan banyak orang.
Kekurangan Pemberdayaan Komunitas
1. Sering terjadi perbedaan pendapat antara satu orang dengan orang yang lain, sehingga muncul konflik baru.
2. Tingkat partisipasi setiap individu berbeda-beda, sehingga menghambat pembangunan.
3. Tingkat sumber daya manusia berbeda-beda
4. Keberhasilan pemberdayaan komunitas bergantung individu yang bergabung di dalamnya.
5. Kurangnya kemampuan masyarakat dalam berkreasi dan kurangnya kapasitas secara kritis dan logis.
6. Kegiatan pemberdayaan selama ini ditujukan pada masyarakat lokal dan permasalahan sosial saja.
7. Ketergantungan sumber dana dari luar.
Kendala dalam Pemberdayaan Komunitas
1. Kurangnya komitmen dari masyarakat, karena kurangnya pemahaman
2. Kendala perilaku masyarakat, contohnya etos masyarakat
3. Diversifikasi pola kehidupan masyarakat, meliputi kebudayaan, sosial, ekonomi, kondisi geografis.
4. Kurangnya monitoring dan data yang berkualitas
5. Indikator yang tidak tepat.
6. Kurangnya koordinasi
7. Sistem administrasi yang terlalu birokratis: terlalu banyak pengaturan

B. KONSEP KEARIFAN LOKAL
Kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai: suatu kekayaan budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup; pandangan hidup (way of life) yang mengakomodasi kebijakan (wisdom) dan kearifan hidup.
Kearifan lokal itu tidak hanya berlaku secara lokal pada budaya atau etnik tertentu, tetapi dapat dikatakan bersifat lintas budaya atau lintas etnik sehingga membentuk nilai budaya yang bersifat nasional.
Contoh: hampir di setiap budaya lokal di Nusantara dikenal kearifan lokal yang mengajarkan gotong royong, toleransi, etos kerja, dan seterusnya.
Pada umumnya etika dan nilai moral yang terkandung dalam kearifan lokal diajarkan turun-temurun, diwariskan dari generasi ke generasi melalui sastra lisan (antara lain dalam bentuk pepatah, semboyan, dan peribahasa, folklore), dan manuskrip.
Kelangsungan kearifan lokal tercermin pada nilai-nilai yang berlaku pada sekelompok masyarakat tertentu.
Nilai-nilai tersebut akan menyatu dengan kelompok masyarakat dan dapat diamati melalui sikap dan tingkah laku mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Kearifan lokal dapat dipandang sebagai identitas bangsa, terlebih dalam konteks Indonesia yang memungkinkan kearifan lokal bertransformasi secara lintas budaya yang pada akhirnya melahirkan nilai budaya nasional.
Di Indonesia, kearifan lokal adalah filosofi dan pandangan hidup yang mewujud dalam berbagai bidang kehidupan (tata nilai sosial dan ekonomi, arsitektur, kesehatan, tata lingkungan, dan sebagainya).
Contoh: kearifan lokal yang bertumpu pada keselarasan alam telah menghasilkan pendopo dalam arsitektur Jawa. Pendopo dengan konsep ruang terbuka menjamin ventilasi dan sirkulasi udara yang lancar tanpa perlu penyejuk udara.
Pemberdayaan Komunitas dalam Masalah Sosial berdasarkan Kearifan Lokal
Walaupun ada upaya pewarisan kearifan lokal dari generasi ke generasi, tidak ada jaminan bahwa kearifan lokal akan tetap kukuh menghadapi globalisasi yang menawarkan gaya hidup yang makin pragmatis dan konsumtif.
Kearifan lokal yang sarat kebijakan dan filosofi hidup nyaris tidak terimplementasikan dalam kehidupan masyarakat.
Kearifan lokal dari masing-masing daerah memiliki sifat kedinamisan yang berbeda dalam menghadapi pengaruh dari luar.
Banyak manfaat yang diperoleh dari luar, namun dampak buruk yang ditimbulkan juga besar.
Contoh: munculnya masalah sosial seperti kenakalan remaja, perubahan kehidupan sosial, perubahan kondisi lingkungan, dan ketimpangan sosial.
Masalah sosial yang ada di masyarakat dapat menimbulkan ketimpangan sosial, sehingga diperlukan upaya untuk mengatasinya.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberdayakan komunitas berbasis kearifan lokal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan komunitas asli:
Menghormati dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Komitmen global terhadap pembangunan sosial masyarakat adat sesuai dengan konversi yang diselenggarakan oleh ILO
Isu pelestarian lingkungan dan menghindari keterdesakan komunitas asli dari eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
Meniadakan marginalisasi masyarakat asli dalam pembangunan nasional.
Memperkuat nilai-nilai kearifan masyarakat setempat dengan cara men gintegrasikannya dalam desain kebijakan dan program penanggulangan permasalahan sosial.


KONFLIK, KEKERASAN, DAN UPAYA PENYELESAIANNYA
Pengaruh Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial
Secara umum, diferensiasi dan stratifikasi sosial memberikan pengaruh positif dan negative pada masyarakat. Pengaruh positifnya, diferensiasi dan stratifikasi sosial dapat mendorong terjadinya integrase sosial, sedangkan pengaruh negatifnya adalah terjadinya disintegrasi sosial. Diferensiasi sosial dapat menimbulkan primordialisme, etnosentrisme, politik aliran, dan terjadinya proses konsolidasi.
• Primordialisme
Salah satu konsekuensi dari adanya diferensiasi sosial adalah terjadinya primordialisme. Primordialisme merupakan pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-hal yang sejak semula melekat pada diri individu, seperti suku bangsa, ras, dan agama. Istilah primordialisme berasal dari kata Bahasa Latin “primus” yang artinya pertama dan “ordiri” yang artinya tenunan atau ikatan. Dengan demikian, kata primordial(isme) dapat berarti ikatan-ikatan utama seseorang dalam kehidupan sosial, dengan hal-hal yang dibawanya sejak lahir seperti suku bangsa, ras, klan, asal usul kedaerahan, dan agama.
• Etnosentrisme
Primordialisme yang berlebihan juga akan menghasilkan sebuah pandangan subjektif yang disebut etnosentrisme atau fanatisme suku bangsa. Etnosentrisme adalah suatu sikap menilai kebudayaan masyarakat lain dengan menggunakan ukuran-ukuran yang berlaku di masyarakatnya. Karena yang dipakai adalah ukuran-ukuran masyarakatnya, maka orang akan selalu menganggap kebudayaannya memiliki nilai lebih tinggi daripada kebudayaan masyarakat lain.
• Politik Aliran (Sektarian)
Politik aliran merupakan keadaan dimana sebuah kelompok atau organisasi tertentu dikelilingi oleh sejumlah organisasi massa (ormas), baik formal maupun informal. Tali pengikat antara kelompok dan organisasi-organisasi massa ini adalah ideologi atau aliran (sekte) tertentu. Contohnya, partai politik PKB yang dikelilingi oleh ormas-ormas NU.
• Konsolidasi
Berasal dari kata “consolidation” yang berarti penguatan atau pengukuhan. Konsolidasi memiliki dua sisi, yaitu sisi ke dalam dan sisi keluar. Konsolidasi dengan sisi kedalam akan memperkuat solidaritas kedalam suatu organisasi atau himpunan. Sebaliknya, konsolidasi dengan sisi keluar dapat menimbulkan sikap antipati dan kecurigaan terhadap organisasi lain.
Konflik Sosial
1. Pengertian Konflik
Kata “konflik” berasal dari bahasa Latin “configure” yang artinya saling memukul. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konflik didefinisikan sebagai percekcokkan, perselisihan, atau pertentangan. Dengan demikian, secara sederhana, konflik merujuk pada adanya dua hal atau lebih yang bersebrangan, tidak selaras, dan bertentangan.
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik lahir dari kenyataan akan adanya perbedaan-perbedaan, misalnya perbedaan ciri badaniah, emosi, kebudayaan, kebutuhan, kepentingan, atau pola-pola perilaku antarindividu atau kelompok dalam masyarakat.
2. Faktor-Faktor Penyebab Konflik
Soerjono Soekanto mengemukakan empat faktor yang dapat menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat, yakni perbedaan antarindividu, perbedaan antarkebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial
3. Bentuk-Bentuk Konflik
Lewis A. Coser membedakan konflik atas dua bentuk.
1. Konflik realistis berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap sistem dan tuntutan-tuntutan yang terdapat dalam hubungan sosial.
2. Konflik nonrealistic adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan persaingan yang antagonistis (berlawanan), melainkan dari kebutuhan pihak-pihak tertentu untuk meredakan ketegangan. Contohnya pembalasan dendam lewat ilmu gaib yang dilakukan dalam masyarakat tradisional. Contoh lain adalah upaya mencari kambing hitam yang terjadi dalam masyarakat telah maju.
Soerjono Soekanto menyebutkan lima bentuk khusus konflik atau pertentangan yang terjadi dalam masyarakat.
1. Konflik pribadi
2. Konflik rasial
3. Konflik antara kelas-kelas sosial
4. Konflik politik
5. Konflik internasional
Dari sudut psikologi sosial, Ursula Lehr mengemukakan bentuk-bentuk konflik
1. Konflik dengan orang tua sendiri
2. Konflik dengan anak-anak sendiri
3. Konflik dengan keluarga
4. Konflik dengan orang lain
5. Konflik dengan suami istri
6. Konflik di sekolah
7. Konflik dalam pemilihan pekerjaan
8. Konflik agama
9. Konflik pribadi
10. Dampak Sebuah Konflik
Konflik dapat memiliki dampak atau akibat positif maupun negative
Segi positif konflik adalah sebagai berikut.
1. Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah.
2. Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai, serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok
3. Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (in-group solidarity) yang sedang berkonflik dengan kelompok lain.
4. Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok
5. Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru
6. Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat
7. Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada dalam kekuatan yang seimbang

8. Segi negative suatu konflik adalah sebagai berikut.
9. Keretakan hubungan antar individu dan persatuan kelompok
10. Kerusakan harta benda dan jatuhnya korban manusia
11. Berubahnya sikap kepribadian para individu, baik yang mengarah pada hal-hal positif atau negative
12. Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah
Kekerasan
Kekerasan adalah bentuk lanjutan dari konflik sosial. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kekerasan didefinisikan sebagai perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain, atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari, kekerasan identik dengan tindakan melukai orang lain dengan sengaja, membunuh, atau memperkosa. Kekerasan seperti itu sering disebut sebagai kekerasan langsung (direct violence). Kekerasan juga menyangkut tindakan-tindakan seperti mengekang, mengurangi atau meniadakan hak seseorang, mengintimidasi, memfitnah, dan menteror orang lain. Jenis kekerasan yang terakhir disebut kekerasan tidak langsung (indirect violence)
• Teori-Teori tentang Kekerasan
1. Teori Faktor Individual
Agresivitas perilaku seseorang dapat menyebabkan timbulnya kekerasan. Faktor penyebab perilaku kekerasan adalah faktor pribadi dan faktor sosial. Faktor pribadi meliputi kelainan jiwa, seperti psikopat, psikoneurosis, frustasi kronis, serta pengaruh obat bius. Faktor yang bersifat sosial, antara lain konflik rumah tangga, faktor budaya, dan media massa.
2. Teori Faktor Kelompok
Terjadi karena benturan identitas kelompok yang berbeda. Contohnya konflik antarsupoter bola
3. Teori Dinamika Kelompok
Kekerasan yang timbul karena adanya deprivasi relative (kehilangan rasa memiliki) yang terjadi dalam kelompok atau masyarakat. Artinya, perubahan-perubahan sosial yang terjadi demikian cepat dalam sebuah masyarakat dan tidak mampu ditanggapi dengan seimbang oleh sistem sosial dan nilai masyarakatnya.
Cara Pengendalian Konflik dan Kekerasan
Konflik merupakan gejala sosial yang senantiasa melekat dalam kehidupan setiap masyarakat. Sebagai gejala sosial, konflik hanya akan hilang bersama hilangnya masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, yang dapat kita lakukan adalah mengendalikan agar konflik tersebut tidak berkembang menjadi kekerasan (violence).
Pada umumnya masyarakat memiliki sarana atau mekanisme untuk mengendalikan konflik di dalam tubuhnya. Beberapa sosiolog menyebutnya sebagai katup penyelamat (safety valve), yaitu mekanisme khusus yang dipakai untuk mempertahankan kelompok dari kemungkinan konflik. Lewis A. Coser melihat katup penyelemat sebagai jalan keluar yang dapat meredakan permusuhan antara dua pihak yang berlawanan.
Secara umum, ada tiga macam bentuk pengendalian konflik sosial:
1. Konsiliasi
Bentuk pengendalian konflik yang dilakukan melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan diskusi dan pengambilan keputusan yang adil di antara pihak-pihak yang bertikai.
2. Mediasi
Pengendalian konflik dengan cara mediasi dilakukan apabila kedua pihak yang berkonflik sepakat untuk menunjuk pihak ketiga sebagai mediator. Pihak ketiga ini akan memberikan pemikiran atau nasihat-nasihatnya tentang cara terbaik dalam menyelesaikan pertentangan mereka.

3. Arbitrasi
Arbitrasi atau perwasitan umumnya dilakukan apabila kedua belah pihak yang berkonflik sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik.Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi:Kelompok Pemintan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta. Esis Erlangga


Transaksi-Transaksi Pada Perusahaan Dagang

perusahaan dagang.1. Transaksi Keuangan Pembelian Barang dagang

a. Pemberian Barang dagangan secara Tunai
Dalam transaksi pembelian barang dagangan secara tunai berarti perusahaan mengeluarkan sejumlah uang tunai untuk membeli (mendapatkan) barang yang akan diperdagangkan. Pembelian barang secara tunai di Jurnal dengan mendebet pembelian dan mengkredit Kas.
b. Pembelian barang dagangan secara kredit.
Dalam pembelian barang secara kredit berarti perusahaan berhutang untuk membeli barang dagangan yang akan diperdagangkan. Pembelian barang secara kredit dijurnal dengan mendebet pembelian dan mengkredit Utang dagang.

2.Transaksi Keuangan Penjualan Barang dagang

a. Penjualan barang secara tunai
Dalam penjualan barang secara tunai berarti perusahaan menerima sejumlah uang tunai hasil dari penjualan barang dagangan. Penjualan barang dagangan secara tunai dijurnal dengan mendebet Kas dan mengkredit Penjualan.
b. Penjualan Barang secara Kredit
Penjualan barang dagangan secara kredit merupakan transaksi penjualan yang menimbulkan atau menambah piutang dagang perusahaan sebagai pengganti uang tunai akibat dari penjualan barang dagangan. Penjualan barang dagangan secara kredit dijurnal dengan mendebet piutang dagang dan mengkredit penjualan.

3.Transaksi Keuangan Retur Penjualan Barang Dagang

Transaksi ini merupakan transaksi yang terjadi karena hal khusus, misalnya dari barang dagangan yang sudah terjual terdapat beberapa barang dagangan yang kondisinya cacat atau rusak (tidak sesuai pesanan).
a. Jika barang dagangan yang dikembalikan, saat penjualan barang tersebut dijual secara tunai.
Dalam transaksi ini dicatat dalam jurnal dengan mendebet Rektur Penjualan dan mengkredit kas.
b. Jika barang dagangan yang dikembalikan, ketika menjual barang tersebut dilakukan secara kredit.
Dalam transaksi ini dicatat dalam jurnal dengan mendebit Retur penjualan dan mengkredit Piutang Dagang.

4. Transaksi Keuangan Retur Pembelian Barang Dagang

Transaksi ini adalah transaksi yang terjadi karena suatu hal yang bersifat khusus, misalnya dari pembelian barang yang dilakukan perusahaan kepada pemasok terdapat beberapa barang yang rusak atau tidak sesuai pesanan.
a. Apabila saat pembelian barang dagangan dilakukan secara tunai.
Jika setelah dilakukan pembelian barang secara tunai, namun karena barang tersebut rusak atau tidak sesuai pesanan sehingga barang tersebut dikembalikan kepada pemasok, maka Jurnal yang dibuat adalah mendebet kas dan mengkredit Retur Pembelian.
b. Apabila saat pembelian barang dagangan dilakukan secara Kredit.
Jika setelah dilakukan pembelian barang secara Kredit, namun karena barang tersebut rusak atau tidak sesuai pesanan sehingga barang tersebut dikembalikan kepada pemasok, maka Jurnal yang dibuat adalah mendebet Uatang Dagang dan mengkredit Retur Pembelian.

5. Transaksi Keuangan Penerimaan Potongan Pembelian Barang

Potongan pembelian barang merupakan Potongan yang diterima pembeli karena membeli barang dagangan secara kredit dari penjual dengan syarat saat pelunasan utangnya masih dalam rentan waktu yang mendapatkan potongan harga.
Untuk memahami transaksi ini silahkan anda baca ilustrasi berikut ini:
-Pada Tanggal 3 Januari 2011 dibeli barang dagangan dari toko Maju seharga Rp 9.000.000 dengan syarat pembayaran 2/10. n/30.
– Pada tanggal 13 Januari 2011 dibayar pembelian tanggal 3 januari 2011 pada toko maju.
Berdasarkan ilustrasi tersebut maka perusahaan akan membuat jurnal sebagai berikut:
Jurnal tanggal 3 Januari 2011
Pembelian                     Rp 9.000.000
    Utang Dagang           Rp 9.000.000
Jurnal pada tanggal 13 Januari 2011
Utang dagang                     Rp 9.000.000
      Kas                                  RP 8.820.000
      Potongan Pembelian    Rp   180.000
Perhitungan Potongan Pembelian:
Dalam transaksi tanggal 3 januari 2011 tertulis syarat pembayaran 2/10. n/30, Hal ini menandakan bahwa pembelian barang tersebut dilakukan secara kredit. Makna dari syarat pembayaran 2/10. n/30 adalah bahwa jika pembeli membayar utangnya mulai dari hari ke 1 s/d hari ke 10 maka akan diberikan potongan pembelian sebesar 2% dari harga barang yang dibeli, dan jika membayar setelah hari ke 10 s/d 30 maka tidak mendapat potongan pembelian. Karena dalam ilustrasi ini pembayaran masih dalam rentan waktu 10 hari dari pembelian maka mendapat potongan pembelian 2% dari harga beli barang tersebut, dengan demikian perhitungan potongan pembelian adalah sebagai berikut:
Potongan pembelian = 2% x 9.000.000
                                       = Rp 180.000
Kas yang dibayar      = 9.000.000 – 180.000
                                      = Rp 8.820.000

6. Transaksi Keuangan Pemberian Potongan Penjualan Barang

Potongan Penjualan barang merupakan Potongan yang diberikan penjual kepada pembeli atas penjualan barang dagangan secara kredit denagn syarat saat penerimaan pembayaran masih dalam rentan waktu yang mendapatkan potongan harga.
Untuk memahami transaksi ini silahkan anda baca ilustrasi berikut ini:
-Pada Tanggal 15 Januari 2011 dijual barang dagangan kepada toko Jaya seharga Rp 11.000.000 dengan syarat pembayaran 3/20. n/60.
– Pada tanggal 21 Januari 2011 diterima pembayaran sebagai pelunasan transaksi tanggal 15 januari 2011 dari toko Jaya.
Berdasarkan ilustrasi tersebut maka perusahaan akan membuat jurnal sebagai berikut:
Jurnal tanggal 15 Januari 2011
Piutang dagang                Rp 11.000.000
    Penjualan                      Rp 11.000.000
Jurnal pada tanggal 21 Januari 2011
Kas                                         Rp 11.000.000
        Piutang Dagang           RP 10.670.000
        Potongan Penjualan   Rp    330.000
Perhitungan Potongan Penjualan:
Dalam transaksi tanggal 15 januari 2011 tertulis syarat pembayaran 3/20. n/60, Hal ini menandakan bahwa penjualan barang tersebut dilakukan secara kredit. Makna dari syarat pembayaran 3/20. n/60 adalah bahwa jika pembeli membayar utangnya mulai dari hari ke 1 s/d hari ke 20 maka akan diberikan potongan penjualan sebesar 3% dari harga barang yang dibeli, dan jika membayar setelah hari ke 20 s/d 60 maka tidak mendapat potongan penjualan. Karena dalam ilustrasi ini pembayaran masih dalam rentan waktu 10 hari dari pembelian maka mendapat potongan pembelian 2% dari harga beli barang tersebut, dengan demikian perhitungan potongan pembelian adalah sebagai berikut:
Potongan penjualan = 3% x 11.000.000
                                     = Rp 330.000
Kas yang dibayar    = 11.000.000 – 330.000
                                    = Rp 10.670.000

7. Transaksi Keuangan Pembayaran Beban Angkut Pembelian.

Pembayaran Beban angkut pembelian merupakan transaksi dalam perusahaan dagang yang terjadi karena perusahaan memakai jasa angkut barang atas barang dagangan yang di beli. Jurnal yang dibuat adalah dengan mendebet beban angkut pembelian dan mengkredit Kas.
Dalam hal ini beban angkut barang dibayar oleh pembeli barang, biasanya pada kondisi ini sistem penyerahan barang yang digunakan adalah FOB SHipping Point.

8. Transaksi Keuangan Pembayaran Beban Angkut Penjualan.

Pembayaran Beban angkut penjualan merupakan transaksi dalam perusahaan dagang yang terjadi karena perusahaan memakai jasa angkut barang atas barang dagangan yang dijual. Jurnal yang dibuat adalah dengan mendebet beban angkut penjualan dan mengkredit Kas. 
Dalam hal ini beban angkut barang dibayar oleh penjual barang, biasanya pada kondisi ini sistem penyerahan barang yang digunakan adalah FOB Destination Point atau C & F.

DATA SISWA SMA NEGERI 7 DENPASAR

Lengkapi Data dibawah ini dengan BENAR

PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA


Persidangan

Tanggal 8 Agustus 1945, sebagai pimpinan PPKI yang baru, Soekarno, Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat diundang ke Dalat untuk bertemu Marsekal Terauchi. Setelah pertemuan tersebut, PPKI tidak dapat bertugas karena para pemuda mendesak agar proklamasi kemerdekaan tidak dilakukan atas nama PPKI, yang dianggap merupakan alat buatan Jepang. Bahkan rencana rapat 16 Agustus 1945 tidak dapat terlaksana karena terjadi peristiwa Rengasdengklok[4].

Sidang 18 Agustus 1945

Persidangan resmi PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945

Setelah proklamasi, pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang di bekas Gedung Road van Indie di Jalan Pejambon – Jakarta.[5]

Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945

Sebelum disahkan, terdapat perubahan dalam UUD 1945, yaitu:

  1. Kata Muqaddimah diganti dengan kata Pembukaan.
  2. Pada pembukaan alinea keempat anak kalimat Ketuhanan, dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya diganti dengan Ketuhanan yang Maha Esa.
  3. Terkait perubahan poin Kedua, maka pasal 29 ayat 1 dari yang semula berbunyi: “Negara berdasarkan atas Ketuhananan, dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diganti menjadi berbunyi: “Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa”.
  4. Pada Pasal 6 Ayat (1) yang semula berbunyi Presiden ialah orang Indonesia asli dan beragama Islam diganti menjadi Presiden ialah orang Indonesia asli.

Memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden

Pemilihan Presiden dan Wakil Presidan dilakukan dengan aklamasi atas usul dari Otto Iskandardinata dan mengusulkan agar Ir. Soekarno menjadi presiden dan Moh. Hatta sebagai wakil presiden. Usul ini diterima oleh seluruh anggota PPKI.

Tugas Presiden sementara dibantu oleh Komite Nasional sebelum dibentuknya MPR dan DPR

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Komite Nasional Indonesia Pusat

Sidang 19 Agustus 1945

PPKI mengadakan sidang kedua pada tanggal 19 Agustus 1945.

Membentuk 12 Kementerian dan 4 Menteri Negara

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kabinet Presidensial

Membentuk Pemerintahan Daerah

Indonesia dibagi menjadi 8 provinsi yang dipimpin oleh seorang gubernur.

No. Provinsi Nama Gubernur
1 Sumatera Mr. Teuku Muhammad Hasan
2 Jawa Barat Mas Sutardjo Kertohadikusumo
3 Jawa Tengah Raden Pandji Soeroso
4 Jawa Timur R. M. T. Ario Soerjo
5 Sunda Kecil I Gusti Ketut Pudja
6 Maluku Mr. Johannes Latuharhary
7 Sulawesi Dr. G. S. S. Jacob Ratulangi
8 Borneo Ir. H. Pangeran Muhammad Noor

Sidang 22 Agustus 1945

Membentuk Komite Nasional Indonesia

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Komite Nasional Indonesia Pusat

Membentuk Partai Nasional Indonesia

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Partai Nasional Indonesia

Membentuk Badan Keamanan Rakyat

Pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) bertujuan agar tidak memancing permusuhan dengan tentara asing di Indonesia. Anggota BKR adalah himpunan bekas anggota PETA, Heiho, Seinendan, Keibodan, dan semacamnya.


KERJAKAN LKS SEMESTER GANJIL

HAL : 41

DIKERJAKAN DI BUKU LKS………….


Dampak Dari proses sosial tidak selalu menggambarkan hubungan sosial yang bersifat positif, tetapi juga negatif,yaitu sebagai berikut :

 

  1. Proses assosiatif (processes of association)

Proses yang mengarah pada bentuk kerja sama dan menciptakan kesatuan yang terbagi dalam tiga bentuk, yaitu kerja sama,akomodasi dan asimilasi.

A. Kerjasama  ( cooperation)
fenomena kerja sama selalu kita jumpai dalam setiap kelompok, termasuk dalam kelompok masyarakat . bentuk kerjasama itu sebenarnya telah muncul pada manusia sejak kecil ketika mulai mengenal permainan anak anak. Proses kerja sama ini kemudian berkembang sesuai dengan perkembangan manusia serta kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Praktikkerja sama ada tiga bentuk: tiga bentuk itu adalah:
1) Bargaining. apa yang dimaksud dengan bargaining ? bargaining adalah pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
2). Cooptation. Apa yang dimaksud dengan cooptation ? cooptation adalah suatu proses penerimaan unsur unsur baru dalam kepempimpinan atau pelaksanaan politik dlm organisasi.
3). Coalition. Apa yang di maksud dengan coalition? Coalition adalah kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.

B. Akomodasi

Apa yang dimaksud dengan Akomodasi? Akomodasi adalah suatu proses , dimana dalam mencapai tujuna pihak lawan diharapkan tidak saling menghancurkan. Melalui proses akomodasi akan dapat dicapaisuatu hasil yang saling mengutamakan atau tidak ada yang merasa dikalahkan.
Akomodasi bertujuan untuk:
1) Mengurangi pertentangan akibat berbeda pikiran dengan yang lain
2) Mencegah meledaknya pertentangan untuk sementara waktu.
3) Mewujudkan kerja sama antara kelompok kelompok yang hidup terpisah akibat psikologis serta cultural dan mengusahakan pelaburan pelaburan kelompok kelompok sosial yang terpisah.

Proses akomodasi dapat dibentuk melalui hal hal berikut:

1). Coercion (paksaan/kekerasan)
Coercion . apayang dimaksud dengan coercion? coercion adalah akomodasi terlaksana oleh karena dipaksa. Hal ini bisa terjadi kalau diantara yang bertikai itu salah satu dalam posisi lemah sehingga mau tidak mau harus melaukan keputusan itu.

2). Compromise (kompromi)
apayang dimaksud dengan Compromise ( compromise adalah pihak pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutanya atau terciptanya situasi saling mengalah sehingga tidak terjadi satu pihak memaksakan kehendaknya

3) Arbitration (perwasitan / pihak ketiga)
Hal ini ditempuh manakala kedua pihak sudah tiak mampu diajak damai di luar lajur hukum atau pihak lain yang dianggap secara hierkaki memiliki kedudukan yang lebih tinggi

4). Meditation (mediasi)
Seperti pada arbirtrase dengan pihak ketiga, namun adalah pihak ketiga yang dianggap netral. Misalnya kasus aceh, GAM dan RI menunjuk yayasan Henry Dunant Centre sebagai penengan walaupun belum membawa hasil yang maksimal.

5). Konsilasi
Konsilasi atau Concilitation adalah keinginan untuk mencapai tujuan bersama dengan cara memperttemukan diantara mereka.

6. Toleransi
Toleransi atauToleration adalah hasil yang dicapai dengan model ini suka saja, artinya sepanjang dapat terakomodasi.

7). Stalemate (jalan buntu)
Ini terjadi menakata diantara yang berselisih sama kuat atau sudah tidak ada titik temu, maka berhentu sampai di situ.

8). Ajudikasi (jalur hukum)
Ajudikasi adalah penyelesaian melalui perkara di suatu pengadilan.

C. Asimilasi

Apa yang dimaksud dengan asimilasi? Asimilasi adalah suatu proses sosial dalam taraf kelanjutan dengan mengurangi perbedaan perbedaan yang ada. Proses ini muncul karena adanya perbedaan dalam hal budaya seperti yang terjadiantara orang indonesia dengan Tionghoa. Adanya perbedaan dalam budaya ada kalanya mengakibatkan halangan dalam komunikasi. Oleh karena itu,Untuk mencairkan suasana , asimilasi ini dapat dibentuk dalam perkawinan.

Faktor faktor yang dapat mempermudah terjadinya asimilasi adalah:
1) adanya toleransi antara yangsatu dengan yang lain
2) adanya sikap saling menghargai
3) Terjadinya perkawinan
4) Ada musuh bersama yang darang dari luar.

Hasil dari proses asimilasi, Antara lain Lahit dari:
1) Kelompok kelompok manusia dengan berbeda kebudayaan
2) individu individu sebagai warga kelompok yang saling mengenal
3) kebudayaan baru dari kelompok yang saling menyesuaikan diri.

2. Proses  Disasosiatif ( processe of dissociation)
Apa yang dimaksud dengan proses disasosiatif ? Yaitu adalah proses sosial yang mengarah pada perpecahan yang mencakup persaingan (competition) yang didalamnya ada kontroversi (control vention) , pertentangan , pertikaian konflik (conflict).

A. Competition (kompetisi/persaingan)
persaingan adalah suatu proses dimana perorangan atau kelompok saling bersaing untuk mencari keuntungan. Hal yang menonjol pada terjadinya persaingan adalah dalam bidang bisnis (ekonomi) dan politik akibat persingan antara lain:
1) Timbulnya Solidaritas kelompok sehingga rasa setia kawan meningkat.
2) Timbulnya perubahan sikap baik positf atau negatif
3) Terjadinya negosiasi diantara pihak pihak yang bertikai
4) Kerusakan atau hilangnya harta benda maupun nyawa jika terjadi benturan fisik.

B. Contravention
Bentuk proses sosial yang berada diantara persaingan dan pertikaian. Kontravensi memberikan suatu indikasi terjadinya keragu raguan  dan kebencian yang kadang kala masih disembunyikan, sehingga yang tampak suatu fenomena yang tidak pasti atau ragu ragu.

C. Conflict atau pertikaian
Puncak dari proses disasosiatif dan masing masing pihak tidak hanya mengungkapkan kebencian saja tetapi sudah mengarah pada fisik.

 


1. SEBUTKAN PERBEDAAN ANTARA E-MAIL DENGAN MAILING LIST !

2. SEBUTKAN KEJADIAN YANG TERJADI PADA TAHUN 1973 PADA SEJARAH INTERNET !

3. SEBUTKAN KEJADIAN YANG TERJADI PADA TAHUN 1978 PADA SEJARAH INTERNET !

4. SEBUTKAN BEBERAPA JARINGAN SOSIAL YANG POPULER PADA SAATI INI DAN SEBUTKAN TAHUN PEMBUATANNYA !

5. SEBUTKAN APLIKASI YANG FUNGSINYA SAMA DENGAN IRC !

 

SILAHKAN KALIAN JAWAB PADA KOLOM KOMENTAR DENGAN CARA:

-KETIK NAMA LENGKAP

-KETIK KELAS

-JAWABAN

-KEMUDIAN KIRIM KOMENTAR

=THK=

kelompok kls 93 2014


KELOMPOK 1.IX3
NO NAMA NO ABSEN
1 I GST KETUT YOGA W.W 21
2 I KADEK PANJI YUDHA BUANA 24
3 I KADEK SURYANTARA 25
4 I MADE MAS WAHYU L 28
5 I NYOMAN PATRIOTE NUSABANGSA 48
KELOMPOK 2.IX3
NO NAMA NO ABSEN
1 MIRA KUSUMA WARDANI 4
2 NI MADE DESI MELIANA 6
3 NI LUH SARIYANTI 5
4 NI LUH DIAH SURYA MAHARANI 10
KELOMPOK 3.IX3
NO NAMA NO ABSEN
1 YOHANES ALIT ADITYA 7
2 SAKHRUR ROZI ADRIAN 17
3 Y ADI PURWANTO 49
KELOMPOK 4.IX3
NO NAMA NO ABSEN
1 A.A RAMINA DEWI 11
2 MADE CLAUDIA SALITA FEBIANA 33
3 NEVANDRA LIVIA YUSUF 40
4 PT DIDA ZENTH MAHA PUTRI 46
KELOMPOK 5.IX3
NO NAMA NO ABSEN
1 A.A GD AGUNG KRESNA DANA 15
2 I PUTU MEGA OKTA PUTRA 30
3 I NYOMAN TILEM TRIASWARA 29
4 KADEK ADITYA ARIE ANTARA 35
KELOMPOK 6.IX3
NO NAMA NO ABSEN
1 A.A BAGUS GIOVANNA DAHANA D 1
2 I GD SOKI INDRA JAYA 19
3 KADEK DWI MERTHA SANJANI 36
4 LUH MADE SHANTY YULIARI 38
KELOMPOK 7.IX3
NO NAMA NO ABSEN
1 A.A ISTRI MYANDA KRISNA WARDHANI 2
2 DESAK AYU PUTU MITA ARSANI 3
3 NI KOMANG TRIYA UTHAMI MARTHA 44
4 TRIA INDAH LESTARI 47
KELOMPOK 8.IX3
NO NAMA NO ABSEN
1 A.A NGR INDRA ANGGA K 12
2 MD ANOM YOGIK A 26
3 AGUS WIJAYA 14
4 BAYU PRAMANA 27
KELOMPOK 9.IX3
NO NAMA NO ABSEN
1 GEDE EKA PRASETYA PUTRA 18
2 I GEDE NGURAH ASTAWA 20
3 IDA BAGUS OKA W 34
4 KOMANG DANNY TRIARTA 37
5 FACHREZA MUTHAHHARI 50
KELOMPOK 10.IX3
NO NAMA NO ABSEN
1 A.A NGR RAMA Y 13
2 I GST NGR ADE KRISNA E 22
3 I GST NGR ARTA W 23
4 I PUTU RYAN DURA D 31
5 I WYN GD BIMA P 32
KELOMPOK 11.IX3
NO NAMA NO ABSEN
1 NI KADEK TRISNA DWI CAHYANI 8
2 NI KOMANG AYU SARINADI 9
3 NI KADEK HENY MAHADEWISWARI 41
4 PUTU CHIKA PRATAMI 45
KELOMPOK 12.IX3
NO NAMA NO ABSEN
1 MADE AYU PRADITYA PUTRI 39
2 NI KADEK RISKA ARIANI 42
3 NI KETUT AYU KHARISMAYANTI 43

KELAS 98


UNTUK SOAL KELAS 98 DI TUNDA

“THK”